KOLOID BERMANFAAT

Koloid pempek serta cara pembuatannya



Laporan Praktikum Kimia

Cara Membuat Pempek



oleh :

Devi Hikmawati Shara


Kelas :

XII IPA 2

SMA Negeri 6 Bandung

 


I.        Judul Percobaan
Pembuatan Koloid Pempek 

II.       Tujuan Percobaan
-   Membuat sebuah produk sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar.
-   Menjelaskan sifat koloid dari produk yang telah dibuat.
  
III.      Pelaksanaan Percobaan
-  Hari / Tanggal        : Rabu / 19 Februari 2014
- Waktu                    : Pkl. 16.00 WIB
-Tempat                   : Rumah salah satu penyusun

IV.      Landasan Teori
PENGERTIAN
Pempek atau Empek-empek adalah makanan khas Palembang yang terbuat dari ikan dan sagu. Sebenarnya sulit untuk mengatakan bahwa pempek pusatnya adalah Palembang karena hampir di semua daerah di Sumatera Selatan memproduksinya. Pempek adalah makanan yang berasal dari Palembang. Sekitar abad ke-16 imigran Cina kuno yang tinggal di dekat sungai Musi melihat kelimpahan ikan yang ditangkap oleh nelayan setempat.  Melihat banyaknya ikan yang membusuk dan terbuang kemudian muncul ide untuk mengolah dengan teknik pencampuran rempah-rempah tapioka dan sebagainya. Orang-orang ini disebut orang tua sebagai 'pek-Apek, Apek kata asing Cina untuk memanggil seorang pria tua. Kemudian makanan ini ini dikenal sebagai empek-empek atau pempek.
Penyajian pempek ditemani oleh saus berwarna hitam kecoklat-coklatan yang disebut cuka atau cuko (bahasa Palembang). Cuko dibuat dari air yang dididihkan, kemudian ditambah gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih, dan garam. Bagi masyarakat asli Palembang, cuko dari dulu dibuat pedas untuk menambah nafsu makan. Namun seiring masuknya pendatang dari luar pulau Sumatera maka saat ini banyak ditemukan cuko dengan rasa manis bagi yang tidak menyukai pedas. Cuko dapat melindungi gigi dari karies (kerusakan lapisan email dan dentin). Karena dalam satu liter larutan kuah pempek biasanya terdapat 9-13 ppm fluor. satu pelengkap dalam menyantap makanan berasa khas ini adalah irisan dadu timun segar dan mie kuning.
Jenis pempek yang terkenal adalah "pempek kapal selam", yaitu telur ayam yang dibungkus dengan adonan pempek dan digoreng dalam minyak panas. Ada juga yang lain seperti pempek lenjer, pempek bulat (atau terkenal dengan nama "ada'an"), pempek kulit ikan, pempek pistel (isinya irisan pepaya muda rebus yang sudah dibumbui), pempek telur kecil, dan pempek keriting.

KOMPONEN DAN PENGELOMPOKAN SISTEM KOLOID
Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dangan ukuran tertentu dalam medium pendespersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendespersikan disebut medium pendispersi.
-Pengertian koloid
Koloid adalah suatu suspensi partikel-partikel kecil yang mempunyai ukuran tertentu dalam suatu medium kontinyu.
-Macam-macam Sistem dispersi
Berdasarkan perbedaan ukuran zat yang didispersikan, sistem dispersi dapat dibedakan menjadi: 
1.     Dispersi kasar (suspensi) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih besar daripada 100 milimikron.
2.     Dispersi halus adalah partikel-partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 sampai dengan 100 milimicron.
3.     Dispersi molekular (larutan sejati) adalah partikel-partikel zat yang didispersikan lebih kecil daripada 1 milimicron.
 Pembuatan Koloid
Koloid dibuat dengan dua cara yaitu, cara dispersi dan kondensasi. Cara dispersi dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel. Cara dispersi dibagi lagi menjadi :
1.      Dispersi langsung (mekanik)
Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium dispersi
2.      Peptisasi
Proses peptisasi dilakukan dengan cara memecah partikel-partikel besar dengan menambahkan ion sejenis (zat pemecah tertentu).
3.      Busur Bredig
Busur bredig adalah suatu alat yang khusus digunakan untuk membentuk koloid logam.
            Cara kondensasi dilakukan dengan memperbesar ukuran partikel, umumnya dari larutan diubah menjadi koloid. Cara kondensasi dibagi lagi menjadi:
1.      Reaksi Hidrolisis
Reaksi ini umumnya digunakan untuk membentuk koloid basa dari garam yang dihidrolisis (direaksikan dengan air).
2.      Reaksi Redoks
Reaksi ini melibatkan perubahan bilangan oksidasi. Contohnya adalah pembuatan sol belerang dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan.
3.      Pertukaran Ion
Reaksi pertukaran ion umumnya dilakukan untuk membuat koloid dari zat-zat yang sukar larut (endapan) yang dihasilkan pada reaksi kimia.
4.      Penggantian Pelarut
Selain dengan cara-cara kimia, koloid juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut. Contohnya adalah apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol, maka akan terbentuk suatu koloid berupa gel.
Penerapan Sistem Koloid
          Penerapan sistem koloid dapat kita temukan di kehidupan sehari-hari bahkan contoh dari sistem koloid itu sendiri. Penerapan dari sifat sistem koloid diaplikasikan dalam kegiatan cuci darah, pengolahan air bersih dsb. Sedangkan untuk contoh koloidnya kita bisa menemukannya dalam pangan yang kita konsumsi sehari-hari. Contohnya adalah agar-agar, susu, teh, cireng, cake, pempek dll. Pempek adalah salah satu produk yang memanfaatkan sistem koloid dalam pembuatannya. Adonannya merupakan koloid berjenis sol sedangkan kuahnya adalah dispersi.

V.       Alat dan Bahan Praktikum
1.     Alat Praktikum :  
·        blender
·        pisau
·        wajan
·        mangkuk
·        kompor
·        panci
·        katel
·        sendok
·        cowet
·        mutu

2.     Bahan Praktikum:
·        ikan tengiri segar  1 kg (  giling )
·        tepung tapioka 500gr
·        air dingin secukupnya
·        garam secukupnya
·        telur rebus ( untuk isi belah jadi empat bagian )
·        minyak goreng
3.     Bahan kuah  cuka pempek
·        air 1 ltr
·        gula merah 150gr
·        bawang putih 5siwung ( haluskan)
·        250 gr cabe rawit ( tangkainya jangan dibuang )
·        garam 1 sdt
·        asam jawa 2 buah

VI.       Cara Kerja
-Membuat Kuah Cuka pempek : Didihkan air bersama gula merah lalu masukan bawang putih dan cabe rawit yang sudah dihaluskan di tambah asam jawa dan garam. Saring dan sisihkan
-Membuat Empek Empek : Campurkan tepung terigu dan ikan tenggiri kemudian tambahkan air dingin sedikit demi sedikit sambil diaduk. Aduk sampai menjadi adonan yang kenyal  jangan sampai terlalu lembek hingga kalis.
-Bentuk Adonan menjadi bulat kemudian masukan telor rebus yang sudah dibagi empat ke tengah adonan empek empek dan lipat. Dan bisa dibentuk menjadi lonjong.
-Rebus Adonan Pempek dengan air yang mendidih. Agar pempek tidak lengkit beri sedikit minyak ke dalam air.
-Rebus hingga pempek mengapung atau matang, angkat dan tiriskan. Empek Empek sudah siap dinikmati basah maupun di goreng terlebih dahulu.
-Sajikan bersama Kuah Cuko pempek dan irisan ketimun ,jika anda bisa ditambah dengan mie kuning.
VII.       Data Hasil Pengamatan
 - Setelah terigu dan air diuleni , terigu berubah menjadi menggumpal
-Setelah gula yang di didihkan dengan air , ternyata gula dengan air tidak dapat dipisahkan (menyatu)

VIII.     Diskusi Hasil Pengamatan
Mengamati wujud dari bahan yang ada dan dapat menemukan hubungannya dengan koloid. Wujud awal dari tepung tapioka adalah butiran padat. Setelah tepung tapioka dicampur dengan bahan lainnya dan sedikit air maka tepung tapioka berubah wujud menjadi gumpalan padat yang lunak. Proses yang terjadi adalah proses pengadukan (menguleni) sehingga terbentuk adonan yang kalis. Itu terjadi karena partikel pati bercampur dengan air. Partikel pati tersebut pecah dan mengembang. Peristiwa yang terjadi dinamakan gelatinasi yang tak lain merupakan proses koagulasi. Jika tepung dicampur dengan sedikit air maka tepung tersebut berubah wujud menjadi sistem koloid berupa gel.
Sedangkan kuahnya merupakan sistem koloid dispersi. Larutan dari kuah tersebut terlihat sebagai larutan homogen tetapi sebenarnya larutan tersebut bersifat heterogen. Pada larutan kuah pempek tersebut terdapat fasa terdispersi dan fasa pendispersinya. Jika kuah tersebut kita saring maka partikel gula merah tidak dapat terpisah dari air.
  
IX.       Kesimpulan
Setelah melakukan percobaan, didapatkan bahwa mencampurkan tepung dengan sedikit air, lalu mengaduknya merupakan proses pembuatan koloid. Pembuatan koloid seperti itu termasuk ke dalam cara dispersi. Karena tepung sudah dalam keadaan halus, maka kita hanya perlu mencampurnya dengan fasa pendispersinya. Lalu, pada pembuatan adonan pempek yang merupakan sistem koloid, terjadi pula sifat dari koloid yaitu sol padat dalam cair dan memiliki sifat liofil.
Proses pembuatan kuah pempek juga merupakan proses dispersi. Pada kejadian ini gula dilarutkan ke dalam air dengan proses pemanasan. Dari seluruh kejadian itu, kita dapat menyimpulkan bahwa dengan bahan yang ada di sekitar, kita bisa membuat sistem koloid dan peristiwa yang berhubungan dengan koloid banyak berlangsung dalam kehidupan kita tanpa kita sadari.    


Lampiran Foto
 












Daftar Pustaka

0 komentar:

Copyright © 2013 Devi Hikmawati Shara and Blogger Templates - Anime OST.